KOLOM: PSG dan Kemenangan Uang di Sepak Bola

Posted by

http://167.114.204.147/page/daftar?ref=meichan
     DAFTAR SEKARANG DAN DAPATKAN BONUS HANYA DI WINENLOSE

Kesumat rupanya masih belum sirna dari benak Javier Tebas. Presiden La Liga itu masih saja tak rela melihat Paris Saint-Germain (PSG) merampok Neymar dari Barcelona. Dia sangat yakin, dengan mengeluarkan uang 222 juta euro untuk menebus klausul pelepasan sang pemain, PSG pastilah melanggar Financial Fair Play (FFP).

Keyakinan itu pula yang membuat Tebas sangat ingin melihat UEFA dan FIFA bertindak. Apalagi, menurut dia, PSG sudah terang-terangan melakukan kecurangan ekonomi karena disokong uang "haram" dari Qatar. Kata Tebas, sepatutnya PSG dilarang berkompetisi.

Kegeraman pria blasteran Spanyol dan Kosta Rika itu mulai terlihat pada proses transfer Neymar. Meskipun Les Parisiens tak melanggar prosedur dalam merekrut bintang Brasil itu, dia terang-terangan tak rela. Sampai-sampai dia melalui La Liga tak segera memvalidasi transfer tersebut. Tujuannya agar Neymar tak segera mendapatkan international transfer certificate (ITC) sehingga tak bisa bermain.

Sebenarnya cukup banyak orang yang seperti Tebas. Tentu saja karena PSG seperti hendak potong kompas, menjadi klub tersukses di Eropa dan dunia dengan uang. Mereka membajak bintang demi bintang, dari Ligue 1 maupun liga-liga elite lain. Mereka ingin menjadi Bayern Muenchen dan Real Madrid sekaligus.

Di Bundesliga 1, sejak lama Bayern selalu memosisikan diri sebagai pembajak bintang-bintang klub lokal. Prinsipnya, semua pemain terbaik Jerman harus membela Bayern. Jadi, tak perlu heran bila kelak Timo Werner (RB Leipzig), Leon Goretzka (FC Schalke 04) atau Julian Brandt (Bayer Leverkusen) berkostum Die Roten.

Adapun Madrid dikenal sebagai klub yang pernah sukses menjadi kiblat utama pemain-pemain terbaik dunia. Sampai-sampai mereka dijuluki Los Galacticos. Tidak benar-benar digdaya memang. Namun, mereka tetap saja berhasil mendatangkan pemain-pemain terbaik di posisinya. Dari Roberto Carlos, Clarence Seedorf, Kaka, Zinedine Zidane, Luis Figo, David Beckham, hingga Ronaldo dan Cristiano Ronaldo berhasil diboyong ke Santiago Bernabeu.

Para pengkritik PSG, juga Manchester City dan Chelsea, selalu saja mencibir dengan dua perkataan khas. Pertama, uang tidak bisa mencetak gol. Kedua, uang tidak bisa membeli prestasi. Intinya, percuma saja mereka menggunakan kekuatan uang karena toh tak akan bisa meruntuhkan klub-klub dengan tradisi kuat macam Manchester United dan Barcelona.


FOLLOW and JOIN to Get Update!

Social Media Widget SM Widgets




Demo Blog NJW V2 Updated at: November 03, 2017

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Search This Blog

Blog Archive

Histats